Sabtu, 28 Mei 2016

14 Tahun Sudah Menjadi Mahasiswi dan Hafal Al - Qur'an



    Syarifah Salsabila, putri pertama dari pasangan Bapak Hadi Nurkholik dan Ibu Menik Sugiarti tercatat sebagai mahasiswa termuda yang diterima di program studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga. Salsabila, sapaan akrabnya, merupakan lulusan dari Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Amanatul Ummah di Surabaya. Pelajar kelahiran 30 Juli 2001, diterima di Universitas Airlangga melalui jalur SNMPTN Undangan, dan tercatat sebagai calon mahasiswa termuda dengan usia 14 tahun.


Dihubungi via telepon seluler, sang ibu mengatakan bahwa pada usia kurang dari 5 tahun, putrinya tersebut sudah mengenyam pendidikan di bangku SD. Jenjang SMP dan SMA Sabila ditempuh dengan jalur percepatan atau akselerasi. Sehingga pada usia 14 tahun, Sabila telah lulus SMA hingga kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.


“Sejak kelas dua SD, Sabila selalu masuk peringkat dua besar di kelasnya,” ujar sang ibu Menik Sugiarti.


Selain terhitung pandai di kelas, Sabila juga tergolong aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ia mengikuti ektrakurikuler mulai dari cerdas cermat dan juga tari Saman. Santri yang sudah hafal quran 5 juz tersebut pernah menjadi juara satu pada kompetisi perlombaan MTQ cabang tahfidz quran yang diadakan Yayasan Ammanatul Ummah, Surabaya.


Ayah Sabila merupakan guru Bahasa Arab di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya. Menik menuturkan bahwa sebetulnya, putrinya ingin melanjutkan studi Sastra Arab di Maroko. Namun atas dorongan orangtua dan paman yang merupakan dosen di UNAIR, Sabila kemudian mengambil pilihan di UNAIR. Saat ini, Sabila sedang menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto, Surabaya.

Sumber : http://news.unair.ac.id

anak muda yang berhasil meramaikan situs online di Indonesia

    Gebrakan anak muda yang meramaikan situs online di Indonesia, yang berhasil meraup penghasilan milyaran rupiah perbulan. saat ini situs online semakin populer untuk dipelajari dan dikembangkan di indonesia maupun internasional.

1. Buka Lapak

 Toko Online yang dikembangkan anak muda indonesia yang berhasil meraih untung jutaan hingga  milyaran rupiah.

kantor bukalapak
2. SIRCLO

Toko online yang dibuat oleh anak muda indonesia, Brian merupakan pelatih di TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia)

kantor sirclo

3. KASKUS

 Komunitas online terbesar di Indonesia yang diciptakan oleh anak muda yang berhasil meraih keuntungan milyaran rupiah.

kantor baru kaskus
4. Tokopedia

Toko online yang berhasil meramaikan bisnis online di Indonesia dan memudahkan dalam jual beli.

kantor tokopedia
5. Mister Aladin

situs online yang menyediakan jasa tiket dan hotel, memudahkan masyarakat dalam pemesanan melalui gadget.

kantor mister aladin

dan masih banyak lagi situs online yang dikembangkan oleh anak indonesia.

Film Inspiratif yang sangat cocok untuk pelajar MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta)



Judul Film : Mars
Genre : Andy Shafik
Sutradara : Sahrul Gibran
Penulis : John De Rantau
Produksi : Multi Buana Kreasindo, Leica Productions
Rilis Pada : 4 Mei 2016


SINOPSIS:
Film yang menceritakan kisah perjuangan dari keluarga sederhana karakter bernama Tupon (Kinaryosih). Tupon adalah seorang istri dari pria (Teuku Rifnu Wikana) yang bekerja sebagai buruh angkut batu mempunyai anak yang bernama Sekar Palupi. Tupon dan suaminya, sama-sama berjuang demi pendidikan Sekar. Suami-istri ini berusaha agar anak semata wayangnya bisa menempuh bangku pendidikan. Tupon dan suaminya membanting tulang agar Sekar bisa sekolah. Sayangnya, Tupon harus rela kehilangan suaminya yang meninggal akibat kecelakaan saat bekerja sebagai buruh batu. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu bernama Tupon dalam membesarkan dan merawat anak perempuannya, Sekar Palupi, ditengah keterbatasan yang dia miliki, hingga kesuksesan dan impian dapat diraih oleh sang anak. Kisah inspiratif mengenai ibu dan anak ini diwarnai oleh air mata dan kehilangan, namun rintangan demi rintangan tidak dapat menghentikan langkah kaki mereka. Berdoa dan pasrah pada keadaan adalah pilihan terakhir. Berlatar belakang kehidupan keras yang penuh derita di Desa daerah Gunung Kidul, yang terkenal memiliki angka bunuh diri tertinggi di Indonesia, keduanya bertekad mengguratkan jalan cerita berbeda yang berakhir bahagia. Meski buta huruf, sang Ibu selalu menanamkan arti pentingnya pendidikan pada anak perempuannya sejak masih kecil. Dia ingin nasib anak perempuannya berbeda dan menjadi bintang yang paling terang bersinar di malam hari, mengalahkan cahaya bintang yang lain di sekitarnya. Sang Ibu menyebutnya lintang lantip 'bintang yang cerdas' yang ternyata merupakan planet 'MARS'!!. Ibunya selalu berkata kepada Sekar bahwa kamu bisa kesana dengan ilmu pengetahuan. Dapatkah Tupon berjuang dan berkorban untuk mengapai semuanya? Dan apa yang mengantarkan Sekar Palupi meraih gelar master di Oxford University?

Detail Film Mars
Nuansa pendidikan memang terlihat begitu jelas di film Mars ini. Hal ini karena film ini merupakan persembahan film untuk memperingati hari Pendidikan Nasional. Diharapkan para penonton bisa mengambil pelajaran berharga di film ini. Film ini akan tayang serentak pada tanggal 4 Mei 2016

Contoh Laporan praktikum kimia (praktikum koloid)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari kimia koloid mempunyai peranan yang besar. Hampir semua bahan pangan, industri, farmasi membutuhkan pengetahuan tentang kimia koloid untuk membuat. Contohnya adalah susu, cat, dan kaca adalah koloid.
Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum mengenai sistem koloid ini karena begitu banyak kegunaanya serta begitu erat dengan kehidupan sehari-hari.tujuan dalam mempelajari dan melakukan percobaan ini adalah supaya dapat memahami arti penting dari kegunaan koloid.
Percobaan kimia koloid dalam laporan ini meliputi koagulasi yaitu peristiwa pengendapan partikel koloid. Emulsi, yaitu medium pendispersi dan medium terdispersi merupakan cairan yang tidak saling bercampur. koloid pelindung, dengan cara menambahkan gelatin untuk mencegah pengendapan sehingga koloid dapat terbentuk. Dispersi, yaitu memecah butir-butir menjadi seukuran koloid.

1.2  Tujuan
1.      Mengetahui beberapa sifat koloid dalam percobaan.
2.      Mengetahui cara pembuatan koloid dalam percobaan.
3.      Mengetahui fungsi norit atau karbon aktif pada percobaan adsorbsi.
4.      Mengetahui fungsi gelatin dalam percobaan.
5.      Mengetahui cara melakukan percobaan pada bab sistem koloid.



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Dasar Teori
·         Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
·         Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspens. Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
 Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :
– Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid
– Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid
Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :
Fase Terdispersi
Fase Pendispersi
Nama koloid
Contoh
Gas
Cair
Busa
Buih, sabun, ombak, krim kocok
Gas
Padat
Busa padat
Batu apung, kasur busa
Cair
Gas
Aerosol cair
Obat semprot, kabut, hair spray
Cair
Cair
Emulsi
Air santan, air susu, mayones
Cair
Padat
Emulsi padat
Mentega, agar-agar
Padat
Gas
Aerosol padat
Debu, gas knalpot, asap
Padat
Cair
Sol
Cat, tinta
Padat
Padat
Sol Padat
Tanah, kaca, lumpur

2.1.1        Sifat Koloid

Ø  Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.
Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari , debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
Ø  Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.
Ø  Adsorbsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Contohnya koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH)3, akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.
Ø  Muatan Koloid dan Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.contohnya pada cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.
Ø  Koagulasi
Koagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan. Contohnya kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.
Ø  Koloid Liofil dan Koloid Liofob
– Koloid Liofil
Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.
 – Koloid Liofob
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.
Ø  Dialisis
Dialisis adalah pemisahan koloid dari ion ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring.
Ø  Emulasi
Emulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke dalam koloid biasanya ditambahkan emulgator, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil. Contohnya susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulgator.
2.1.2    Pembuatan Sistem Koloid
Ø  Cara Kondensasi
Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Ø  Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.
1.      Cara Mekanik
Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi. Contohnya adalah gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air.
2.      Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah. Contohnya sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3, agar-agar dipeptisasi oleh air.
3.      Cara Busur Bredia/Bredig
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.

BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1  Alat dan Bahan

a.      Alat
b.      Bahan
-          Gelas kimia
-          AgNO­3 0,1 M
-          Tabung reaksi
-          BaCl2 0,1 M
-          Rak tabung reaksi
-          NaCl 0,1 M
-          Pipet tetes
-          Minyak goreng
-          Corong kaca
-          Detergen
-          Pipet volume
-          Gelatin
-          Gelas ukur
-          Aquades (H2O)
-          Labu erlenmeyer
-          Tepung tapioka
-          Batang pengaduk
-          Norit
-          Spatula
-          Sirup
-          Bunsen
-          Agar-agar
-          Laser
-          FeCl3
-          Kertas saring
-          Iodium / Lugol



3.2 Prosedur Praktikum
Langkah kerja dan pengamatan:
1.      Koagulasi
ü  Memasukkan 1 mL BaCl­2 0,1M dalam tabung reaksi 1 dan 1 mL NaCl 0,1M dalam tabung reaksi 2.
ü  Masing-masing ditambahkan 2 tetes AgNO.
ü  Membandingkan koagulasi yang terbentuk pada tabung 1 dan 2.
2.      Emulsi
ü  Memasukkan 2 mL minyak goreng dalam tabung reaksi.
ü  Menambahkan 5 mL aquades (dikocok).
ü  Mendiamkan hingga terbentuk 2 lapisan.
ü  Menambahkan 10 tetes sabun kedalam campuran.
ü  Mengkocok dan mengamati.
3.      Koloid pelindung
ü  Memasukkan BaCl2 0,1M 10 tetes dalam tabung reaksi.
ü  Menambahkan 10 tetes gelatin.
ü  Menambahkan AgNO3 sebanyak 2 tetes.
ü  Mengkocok dan mengamati.
4.      Dispersi
a.      Amilum atau tepung tapioka tanpa digerus
ü  Memasukkan 1 spatula dalam tabung reaksi.
ü  Menambahkan 5 mL aquades.
ü  Mengaduk dan menyaring
b.      Amilum atau tepung tapioka digerus
ü  Memasukkan 1 spatula dalam tabung reaksi.
ü  Menambahkan 5 mL aquades.
ü  Mengaduk dan menyaring
c.       Membandingkan filtrat 1 dan filtrat 2
ü  Menambahkan 5 tetes I2 (Iodium/ lugol).
ü  Mengamati dan membandingkan.
5.       Adsorbsi
ü  Meletakkan 1 sendok spatula norit/ karbon aktif dalam corong kaca yang telah diberi kertas saring.
ü  Melewatkan 10 mL sirup dalam corong kaca.
ü  Memperhatikan filtrat yang dihasilkan.
ü  Membandingkan dengan larutan awal.
6.      Pembuatan agar-agar
ü  Mengambil 1 spatula agar-agar dan menaruhnya di tabung reaksi.
ü  Menambahkan 10 mL air kemudian mengaduknya.
ü  Memanaskan tabung reaksi dengan penjepit reaksi sambil mengaduk, membiarkan sampai mendidih.
ü  Kemudian menaruh di rak tabung reaksi dan membiarkan dingin.
7.      Pembuatan sol Fe(OH)3
ü  Menuangkan 25 mL aquades ke dalam gelas kimia 100 mL dan memanaskan hingga mendidih.
ü  Menambahkan 20 tetes larutan FeCl­3 jenuh. Memanaskan campuran tersebut sambil mengaduk perlahan-lahan hingga terbentuk larutan berwarna cokelat merah. Mengamati hasilnya.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
No
Perlakuan
Pengamatan
1
Koagulasi
ü  1 mL NaCl + 2 tetes AgNO3




ü  1 mL BaCl2 + 2 tetes AgNO3
Ø  Awalnya NaCl berwarna bening (tidak berwarna).
Ø  setelah ditetesi AgNO3 warna berubah menjadi putih dan terdapat endapan berupa serbuk berwarna putih.

Ø  BaCl2 berwarna bening (tidak berwarna) , setelah ditetesi AgNO3 warna berubah menjadi putih dan terdapat endapan berupa serbuk berwarna putih yang lebih sedikit dari endapan di NaCl.
2
Emulsi
ü  mL minyak goreng + 5 mL aquades

ü  Ditambahkan 10 tetes sabun dan dikocok

ü  Didiamkan
Ø  Campuran minyak dan aquades itu tidak menyatu, sehingga membentuk dua lapisan.
Ø  Lalu ditambahkan 10 tetes sabun dan dikocok. Air dan minyak menyatu berwarna kuning muda, karena terdapat zat emulgator berupa sabun.
3
Koloid pelindung
ü  10 tetes BaCl2 + 10 tetes gelatin

ü    Ditambahkan 2 tetes AgNO3
Ø  Warna BaCl2 sebelum ditetesi adalah bening (tidak berwana)
Ø  Stelah ditetesi gelatin warna berubah menjadi putih keruh
Ø  Setelah ditetesi AgNO3 tidak terjadi endapan karena terdapat koloid pelindung berupa gelatin.
4
Dispersi
a.       Amilum tanpa digerus

ü  1 spatula amilum + aquades 5 mL dan dikocok

ü  Disaring

ü    Filtrat ditetesi 5 tetes I2
Ø  Amilum berupa serbuk putih seperti tepung dimasukkan kedalam aquades yang berwarna bening, kemudian dikocok dan menghasilkan campuran berwarna putih., amilum tersaring dan menghasilkan cairan berwarna bening.
Ø  Setelah ditetesi I2 larutan menjadi berwarna kuning jernih.

b.      Amilum digerus
ü  1 spatula amilum + aquades 5 mL dan dikocok

ü  Disaring

ü  Filtrat ditetesi 5 tetes I2
Ø  Amilum berwarna putih, ditetesi aquades dan dikocok. Setelah disaring berwarna putih keruh.
Ø  Setelah ditetesi I2 larutan menjadi berwarna hitam kekuningan.

5
Adsorbsi
ü  1 spatula norit dimasukkan kedalam corong diberi kertas saring dialirkan 10 mL sirup.
Ø  sirup yang awalnya berwarna merah cerah dialirkan pada kertas saring yang telah dilapisi norit.
Ø   norit sebagai zat adsorben yang dapat menyerap warna, sehingga warna sirup setelah dialirkan menjadi merah pudar.
6
Pembuatan agar-agar
ü  1 sendok spatula agar-agar dimasukkan di tabung reaksi dipanaskan sampai mendidih dan didinginkan
Ø  Awalnya agar-agar berwujud serbuk.
Ø  Agar-agar terlarut dalam air sehingga membentuk campuran antara agar-agar dengan air.
Ø  Campuran agar-agar dengan air kemudian mengental dan memadat.

7
Pembuatan sol Fe(OH)3
ü  mendidihkan 25 mL air dalam gelas kimia

ü  Tambahkan tetes demi tetes 20 tetes FeCl3 jenuh

Ø  Air mendidih tidak berwarna (bening).

Ø  Larutan berwarna merah kecoklatan setelah ditetesi FeCl3.

Ø  Larutan berubah menjadi koloid (gel) dengan cara kondensasi.
8
Efek tyndall
ü  amati interaksi zat-zat berikut (aquades, larutan gula, susu, sol Fe(OH)3 dengan cahaya.
ü  Tulis hasil pengamatannya pada tabel berikut:
No
Sampel
Pengamatan berkas sinar
1
Aquades
Meneruskan cahaya/Tidak ada penghamburan cahaya
2
Sirup
Tidak ada penghamburan cahaya
3
Susu
Tidak ada penghamburkan cahaya, karena bukan susu muni.
4
Sol Fe(OH)3
Ada penghamburan cahaya
5
Amilum
Ada penghamburan cahaya
6
Agar-agar
Ada penghamburan cahaya
7
Emulsi
Ada penghamburan cahaya


4.2  Analisis data
v  Pada percobaan kami susu seharusnya koloid, tetapi pada saat di sinari laser cahaya tidak dihamburkan. Karena susu tersebut terdapat gula dan merupakan susu yang tidak murni.
4.3  Pertanyaan
1.      Percobaan apa saja yang termasuk sifat koloid?
2.      Percobaan apa saja yang termasuk pembuatan koloid?
3.      Jelaskan fungsi dari bahan-bahan berikut pada percobaan diatas:
a.       Sabun
b.      Gelatin
c.       I2
d.      Norit
4.      Jelaskan 2 cara pembuatan koloid pada percobaan diatas?
5.      Pada percobaan efek Tyndall,
a.       Mengapa larutan menyebabkan cahaya meneruskan sinar? Sedangkan koloid menghamburkan?
b.      Dari sampel yang diuji, manakah yang termasuk koloid?
Jawaban
1.      Semua percobaan merupakan sifat koloid.
2.      Dispersi, pembuatan agar-agar, pembuatan Sol Fe(OH)3.
3.      a. sabun berperan sebagai emulgator dalam percobaan emulsi yang dapat menyatukan antara minyak (non-polar) dan air (polar).
b. gelatin berfungsi sebagai pencegah pengendapan dari kedua zat yang direaksikan, sehingga koloid dapat terbentuk.
c. I2 berfungsi sebagai pengidentifikasi adanya amilum.
d. norit berfungsi sebagai adsorben yang dapat menyerap warna.
4.      cara pembuatan koloid diatas melalui tahap kondensasi dan tahap dispersi.
Tahap dispersi ditujukan pada saat pembuatan agar-agar.
5.      a.  Karena larutan bersifat homogen sedangkan koloid bersifat seolah-olah homogen padahal heterogen. Maka dari itu, koloid dapat menghamburkan cahaya.
b.      sol Fe(OH)3, amilum, agar-agar, dan emulsi

BAB 5
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
v  koloid mempunyai beberapa sifat berbeda dengan larutan karena ukuran partikelnya yang lebih besar dari larutan.
v  koloid dapat dibuat dengan beberapa cara, seperti pembuatan sol, emulsi dan gel.

v  pada percobaan koloid pelindung, ditambahkan gelatin yang dapat mencegah pengendapan dari kedua zat yang direaksikan, sehingga koloid dapat terbentuk.